Triplek, material serbaguna yang sering digunakan dalam konstruksi dan desain interior, menawarkan solusi praktis dan ekonomis. Namun, memilih jenis triplek yang tepat untuk proyek Anda menjadi kunci utama keberhasilan. Kesalahan dalam pemilihan triplek dapat berakibat fatal, seperti kerusakan material, pembengkakan, bahkan kegagalan struktur. Artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda dalam memahami seluk beluk triplek. Mari kita mulai menyelami dunia triplek!
Keragaman jenis triplek tercipta untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan fungsi. Masing-masing jenis memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan tersendiri. Berikut ini beberapa jenis triplek yang paling umum ditemui:
Jenis papan triplek yang satu ini dibuat dari serpihan kayu yang dipress jadi lembaran. Nama lain dari particle board adalah LDF (Low Density Fiberboard). Triplek ini mudah dipotong, namun rentan terhadap air dan kelembapan tinggi. Jadi, tidak cocok untuk dipasang di dapur dan area outdoor.
Triplek MDF dibuat dari campuran serat kayu lunak dan serat kayu keras. Kemudian disatukan dengan lem dan tekanan menggunakan mesin khusus. Triplek ini memiliki ketahanan terhadap air yang lebih tinggi dari particle board. Jenis ini cocok untuk jadi material meja kopi, kabinet dapur, dan meja display.
Multipleks dibuat dari kulit kayu yang berlapis-lapis. Triplek ini memiliki pori-pori kecil sehingga tidak mudah lapuk ketika terkena air dalam intensitas rendah. Material ini bisa tahan lama jika dirawat dengan baik.
Jenis triplek ini dilapisi dengan melanin dan poliester sehingga permukaannya jadi lebih licin, mulus, rapi, dan mudah diberi cat. Biasanya triplek ini digunakan untuk memperlihatkan keindahan dan permainan warna seperti kabinet dapur, lemari, rak, dan konstruksi booth.
Triplek jenis blockboard terdiri dari 3 lapisan kayu dengan serat yang berbeda. Blockboard mudah dibedakan dari jenis triplek lainnya. Dilihat dari samping, terlihat jelas susunan lapisannya. Lapisan yang paling tebal berada di bagian tengah diapit dengan lapisan yang lebih tipis.
Secara umum, lapisan luar menggunakan kayu meranti dan lapisan dalamnya menggunakan kayu akasia. Jenis triplek ini memiliki daya tahan yang kuat karena lapisannya sangat padat. Cocok untuk segala kebutuhan interior maupun eksterior.
Sesuai dengan namanya, triplek yang satu ini merupakan jenis terbaik lantaran dibuat dari lapisan kayu jati. Karakteristik kayu jati sendiri terkenal anti rayap dan memiliki daya tahan yang amat baik. Jenis triplek ini cocok untuk dijadikan lantai, sekat ruangan, maupun furnitur yang berhubungan dengan beban berat seperti ranjang atau sofa.
Ketebalan triplek cukup beragam karena dipengaruhi oleh berapa banyak lapisan kayu yang digunakan. Di Indonesia sendiri, standar ketebalan triplek ada di kisaran 3 mm hingga 32 mm. Namun yang paling sering digunakan untuk kebutuhan rumah tangga adalah triplek dengan ketebalan 3 mm hingga 18 mm.
Sebagai patokan, triplek dengan ketebalan 3 mm terdiri dari 3 lapisan kayu, ketebalan 12 mm terdiri dari 7 lapisan kayu, dan ketebalan 18 mm terdiri dari 13 lapisan kayu. Semakin tebal, semakin kuat juga daya tahannya.
Kalau ketebalan triplek di Indonesia cukup beragam, lain halnya untuk ukuran lebar dan panjang triplek. Ukuran standar triplek di Indonesia adalah lebar triplek 1120 mm dan panjang triplek 2400 mm. Beberapa produsen atau penjual ada yang menyediakan pilihan custom panjang triplek agar lebih mudah saat proses pemasangan. Tapi jika mau, panjang triplek bisa disesuaikan sendiri pada saat pemasangan karena cara memotongnya sangat mudah. Bisa menggunakan gergaji mesin maupun gergaji tangan.